Tuesday, 6 August 2024

Skema Ponzi atau Piramida dalam Investasi Forex: Menjanjikan Keuntungan Tinggi dengan Uang Investor Baru

Skema Ponzi atau Piramida dalam Investasi Forex: Menjanjikan Keuntungan Tinggi dengan Uang Investor Baru


Skema Ponzi atau piramida merupakan salah satu bentuk penipuan dibidang investasi, dimana praktik ini juga merambah ke dunia investasi dan perdagangan forex. Dalam skema Ponzi atau piramida, pelaku penipuan menjanjikan / mengiming-imingi serangkaian keuntungan yang sangat tinggi dan tidak logis kepada investor dengan mengklaim peluang keuntungan di trading forex yang sangat menguntungkan. Kebanyakan modus dengan menghimpun dana dari investor baru dengan serangkaian iming-iming imbal hasil yang besar, namun, alih-alih menginvestasikan dana tersebut secara sah, pelaku menggunakan uang dari investor baru untuk membayar keuntungan kepada investor yang lebih lama. Metode ini dilakukan secara berulang,  menciptakan keuntungan yang berkelanjutan sepanjang adanya aliran dana baru yang masuk, ketahanan atas sistem ini tidak berjalan lama dan pada akhirnya akan runtuh ketika tidak ada lagi investor baru.

Seiring dengan berkembangnya pasar forex dan kemudahan akses yang ditawarkan melalui platform trading online, skema Ponzi dalam perdagangan forex semakin sederhana dilakukan. Para pelaku skema ini  memanfaatkan situs web dan aplikasi trading online untuk menarik calon investor. Dalam banyak kasus, korban tidak terlibat langsung dalam perdagangan forex, mempercayakan pengelolaannya kepada account manager mereka dan tiba-tiba hanya mengetahui bahwa dana yang mereka setorkan telah hangus, dan mereka menghadapi kerugian secara signifikan tanpa adanya cara yang jelas untuk mendapatkan kembali dana mereka.

Upaya penegakan hukum untuk menindak penipuan investasi dan perdagangan forex berbasis skema Ponzi atau piramida perlu melibatkan penanganan secara mendalam oleh otoritas keuangan dan penegak hukum. Penting bagi investor untuk melakukan due diligence dan berhati-hati terhadap setiap rangkaian janji-janji keuntungan yang fantastis. Di samping itu edukasi mengenai transaksi, investasi dan perdagangan forex  yang lebih baik dapat menjadi alat yang efektif untuk mengurangi risiko terkena penipuan serupa.

Salam

Tim AHP ADVOKAT

sumber foto:

Photo by <a href="https://stockcake.com/i/trading-desk-setup_486941_674795">Stockcake</a>




Menyebarluaskan Konten Tanpa Hak: Aspek Hukum dan Konsekuensinya

Menyebarluaskan Konten Tanpa Hak: Aspek Hukum dan Konsekuensinya: Pandangan Rekan Aslam Fetra Hasan


Menyebarluaskan konten tanpa hak untuk tujuan bersifat komersiil merupakan  bentuk pelanggaran hukum di bidang hak cipta  dengan konsekuensi hukum yang signifikan. Bahwa perlindungan Hak cipta terhadap suatu konten cakupannya berupa perlindungan terhadap karya asli, seperti teks, gambar, video, serta musik, yang memberikan hak istimewa kepada penciptanya untuk mengatur distribusi dan penggunaan karyanya. Jika seseorang menyebarluaskan konten tanpa memperoleh izin atau lisensi atau attribution yang sesuai dari pemilik hak cipta, maka mereka melanggar hak tersebut dan dapat menghadapi tuntutan hukum. Pelanggaran hak cipta ini tidak hanya melibatkan salinan fisik, tetapi juga distribusi digital melalui internet, yang semakin umum dengan berkembangnya teknologi.

Konsekuensi hukum dari menyebarluaskan konten tanpa hak dari sudut Pemilik hak cipta memberikan hak baginya untuk mengajukan gugatan yang mengklaim ganti rugi atas kerugian finansial yang ditimbulkan oleh pelanggaran tersebut. Selain gugatan ganti rugi pihak pemilik hak cipta juga dapat meminta untuk dapat segera dilakukan penghentian distribusi konten yang melanggar dan atau  untuk menghancurkan atau menarik kembali salinan yang tanpa hak tersebut. 

Untuk menghindari masalah hukum, penting bagi individu dan organisasi selalu memastikan bahwa mereka memiliki hak/lisensi atau izin atau apapun itu bentuknya yang diperlukan sebelum menyebarluaskan konten yang dilindungi hak cipta. Dengan mematuhi aturan hak cipta, para pengguna konten dapat menghindari risiko hukum dan memastikan bahwa hak-hak pencipta dihormati.

Salam

Tim AHP Advokat

sumber foto:

Photo by <a href="https://stockcake.com/i/digital-verdict-display_233472_44420">Stockcake</a>



Tantangan dalam Menangani Privasi dan Identitas Anonim di Platform Online

Tantangan dalam Menangani Privasi dan Identitas Anonim di Platform Online: Perspektif Dari Rekan Aslam Fetra Hasan


Dalam pembahasan hukum, penanganan terhadap privasi dan identitas anonim di platform online menghadapi beberapa tantangan yang cukup pelik. Tidak jarang privasi pengguna terganggu oleh adanya praktik pengumpulan dan penggunaan data yang tidak transparan. Aktiftas suatu Platform online berupa pengumpulan data pribadi untuk berbagai tujuan, termasuk namun tidak terbatas pada pemasaran dan analisis, tanpa memberikan informasi yang memadai kepada pengguna tentang bagaimana data mereka akan digunakan memicu potensi hukum yang tidak sederhana. Hal ini menciptakan tantangan hukum tersendiri terkait dengan perlindungan data pribadi, sebagaimana halnya yang dimuat dalam UU PDP  yang mengatur hak akses, penghapusan, dan pembatasan penggunaan data pribadi. Kepatuhan terhadap regulasi ini memerlukan pemahaman mendalam dan implementasi yang konsisten untuk melindungi privasi individu.

Lebih lanjut, apabila kita membahas mengenai identitas anonim di internet memberikan suatu bentuk perlindungan terhadap kebebasan berbicara, mengungkapkan pemikiran di ranah publik secara online namun dapat disalahgunakan untuk aktivitas ilegal atau merugikan seperti penyebaran fitnah, cyberbullying, dan penipuan. Tantangan hukum utama dalam hal ini adalah bagaimana menyeimbangkan antara hak anonimitas dan kebutuhan untuk menegakkan aturan hukum. Beberapa kasus hukum sering melibatkan permintaan untuk mengungkap identitas pengguna anonim yang terlibat dalam tindakan merugikan. Disini keterlibatan dari aparat penegak hukum  harus menilai alat bukti yang tersedia dan memutuskan apakah pengungkapan identitas diperlukan, sambil menjaga hak privasi individu. Keputusan tersebut dapat berdampak besar pada bagaimana anonimitas diatur di platform online.

Pendekatan hukum terhadap permasalahan ini melibatkan penerapan kebijakan privasi yang ketat oleh platform online dan upaya untuk memperkuat perlindungan hukum bagi penggunanya. Platform online sering kali menerapkan mekanisme pelaporan dan keamanan data untuk melindungi privasi pengguna dan mencegah penyalahgunaan. Di sisi lain, aparat penegak hukum harus terus beradaptasi dengan perkembangan teknologi guna memastikan bahwa regulasi tetap relevan dan efektif dalam melindungi hak-hak individu. 


Salam
TIM AHP ADVOKAT
sumber foto:
Photo by <a href="https://stockcake.com/i/focused-data-analysis_1045878_205728">Stockcake</a>